salam pembuka

Sabtu, 17 September 2011

MA'RIFAT

Ma'rifat adalah tingkat penyerahan diri kepada Allah secara berjenjang, secara tingkat demi setingkat sehingga sampai kepada tingkat keyakinan yang kuat. Orang yang memiliki ilmu ma'rifat dianggap sebagai orang yang 'arif', karena ia bisa memikirkan dalam-dalam tentang segala macam liku-liku kehidupan di dunia ini.

Oleh karena itu jika kita bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu ma'rifat, maka akan meraih suatu karomah. Karomah adalah keistimewaan yang tidak dimiliki orang awam. Bentuk karomah tersebut adalah mata hati kita menjadi awas dan indra keenam kita menjadi tajam. Jika indra keenam menjadi tajam, kita akan dapat mengetahui sesuatu yang tersembunyi di balik peristiwa.

Orang yang mata hatinya dan indra keenamnya tajam, maka ia dapat masuk ke dalam hal-hal yang dianggap gaib (tersembunyi). Orang yang arif (memiliki ilmu ma'rifat), suka memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah dengan mata kepalanya, kemudian ia merenungkan dengan mata hatinya.

Orang ma'rifat jika melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu menggunakan muraninya daripada hawa nafsunya. Ia tahu betul, apakah hawa nafsu yang mempengaruhi dirinya atau nuraninya yang berkata. Oleh karena itu, orang yang sudah menduduki tingkat ini, selalu tajam indera keenamnya. Ia tahu sesuatu yang merugikan bagi dirinya meskipun tampak seakan-akan menguntungkan. Ia pun tau apa yang menguntungkan, meskipun seakan-akan tampak seperti merugikan.

Maka, jangan heran, kadang-kadang orang awam memandang sesuatu itu baik dan menguntungkan, namun bagi orang ma'rifat (orang yang tajam indera keenamnya), dipandang sebagai sesuatu yang membahayakan.

Melihat kebaikan dan keburukan dengan mata kepala saja tidak akan dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya. Sesuatu yang elok dipandang mata kadang-kadang hanyalah tipuan belaka. Sesuatu yang buruk dipandang mata, kadang-kadang tersimpan sesuatu yang menguntungkan. Maka betapa pentingnya jika kita berlatih untuk mempertajam mata hati dan indera keenam.

Buta mata belum tentu membahayakan bagi kehidupan kita. Karena banyak orang yang buta matanya, tetapi masih mampu melakukan sesuatu yang terbaik bagi dirinya. Bahkan ia mempunyai keistimewaan, yakni lebih awas daripada kita yang memiliki mata normal. Namun jika mata hati telah buta, maka pertanda hancurlah kehidupan kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.

Orang yang buta hatinya, seringkali merasa kecewa dalam menghadapi liku-liku kehidupannya, karena ia sering gagal dalam mengambil keputusan. Keputusannya lebih banyak meleset. Sebab, yang digunakan untuk mengambil keputusan lebih didasarkan pada penglihatan mata dan akal yang dipenuhi hawa nafsu. Jadinya, ia kurang cermat dan kurang hati-hati. Ia mudah terkecoh dengan fatamorgana serta khayalan-khayalannya sendiri.

"Dan barang siapa yang buta mata hatinya di dunia ini, maka buta pula di akhirat, jauh tersesat jalannya."

"Sesungguhnya, bukan matanya yang buta, tetapi mata hatinyalah yang buta, yang berada di rongga dadanya."

Oleh karena itu, betapa pentingnya kita mempelajari ilmu ma'rifat. Dengan ilmu ma'rifat, hati dan alam bawah sadar kita terhindar dari 'kebutaan'. Hati kita menjadi jernih sehingga setiap apa yang kita pikirkan dan kita lakukan akan mendatangkan hasil yang menguntungkan.

Orang yang ma'rifat, selalu berprasangka baik kepada siapapun. Ia juga selalu berprasangka baik kepada Allah swt. TIdak pernah berkeluh kesah dalam hidupnya. Ia selalu merasa dekat kepada Allah. Selalu merasa cinta, penuh harapan dan hatinya terasa senantiasa tenteram.

Ilmu ma'rifat mengantarkan kita kepada suasana hati ikhlas dalam berbuat apa saja, lebih-lebih beribadah kepada Allah. Ibadahnya dilakukan tanpa pamrih dan tanpa keinginan dipuji orang lain.

Orang-orang ma'rifat menganggap jika perbuatan dilakukan tidak dengan ikhlas, tetapi dengan pamrih, maka akan mengotori jiwanya. Jika jiwa kotor, hati akan berdebu. Bila hati berdebu berarti mata batin dan indera keenam telah buta.

Golongan orang-orang ini selalu menjaga hatinya dan alam bawah sadarnya agar tidak tercemar oleh debu-debu yang dapat membutakan. Karena itu, suasana hati orang-orang ma'rifat selalu tenteram karena selalu berprasangka baik kepada siapa pun, tidak membenci, tidak dendam, tidak iri hati, tidak sombong dan tidak riya'.

Sebab, sederetan penyakit semisal sombong, benci, dendam, iri hati dan sebagainya merupakan letupan emosi, bukan nurani yang berbicara, melainkan nafsu keserakahan.

Jika kita telah mendalami ilmu ma'rifat dengan bersungguh-sungguh, maka akan dapat melihat betapa diri kita menjadi orang yang luar biasa. Mungkin kita akan terheran-heran. Karena jika ilmu ma'rifat telah dikuasai, maka seseorang akan dapat mengenal Allah, sehingga antara dirinya dan Allah seakan-akan tidak ada batas/perantara, sehingga seakan-akan mampu berhubungan langsung.

Disamping itu, kita akan dapat dengan mudah menyerahkan hawa nafsu menurut kehendak Allah. Kita merasa tidak punya hak untuk memiliki, sekalipun pada diri sendiri. Karena menyadari segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah milik Allah, termasuk nyawa kita.
" Ingatlah sesungguhnya wali wali ALLAH itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati."
( Yunus : 62 )

" Hendaknya seorang hamba ku membiasakan diri melakukan amalan amalan sunnah demi mendekatkan diri kepada KU. Sehingga aku mencintainya. Jika AKU mencintainya, maka jadilah AKU sebagai pendengarannya yang di gunakannya untuk memdengar, dan sebagai penglihatannya yang dia melihat dengan nya, dan sebagai tangannya yang di jadikan nya untuk memukul dan sebagai kakinya yang di gunakannya untuk berjalan. Dan jika ia meminta kepada KU pasti AKU memberi nya, Jika ia meminta perlindungan KU pastiAKU melindunginya."
( Al Hadist Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah R.A )

" Barangsiapa memusuhi wali KU, pastilah aku nyatakan perang kepada nya. Dan tidaklah mendekat
hamba KU kepada KU dengan sesuatu yang lebih AKU senangi daripada menjalankan apa yang di wajibkan kepada nya. Dan senantiasa hamba KU itu mendekatkan diri kepada KU dengan ibadah ibadah sunah sehingga AKU mengasihinya. Padahal apabila AKU mengasihinya, Niscaya AKU menjadi pendengaran yang dia mendengar dengan nya, dan menjadi penglihatan nya yang dia melihat
dengan nya, dan menjadi tangan nya yang dia memukul dengan nya. dan menjadi kaki nya yang dia berjalan dengan nya. Apabila dia meminta kepada ku, pasti AKU memberi nya, Dan jika dia berlindung
kepada KU pasti AKU melindungi nya."
( Hadist Riwayat Bukhari )

" Aku tidak membutuhkan kawan kawan untuk memusyrikkan KU, siapa yang beramal suatu amal yang
di sertai kemusyrikkan melalui selain Diri KU. Maka AKU bebas dari nya dan dia bersama dengan yang di jadikan tumpuan syirik itu."
( Hadist Qudsy, Riwayat Ibnu Araby, Di riwayatkan juga oleh Imam Muslim dan Ibnu Majah )

" Sesungguhnya yang paling bagus perilaku para wali KU di sisi KU adalah orang orang beriman yang sangat ringan berbuat dan memiliki hak dalam sholat nya, yang paling bagus dalam beribadah kepada
tuhan nya, serta patuh dalam bathin sejati dan lahiriah nya. Ia tersembunyi di antara publik manusia tidak pernah terlihat oleh telunjuk telunjuk jari. Rizki nya tidak lebih dari yang di butuhkan dan Ia
sabar atas hal itu" Kemudian Nabi SAW memainkan dengan hasrat nya lalu bersabda :
" Harapannya kepada ALLAH di segerakan, dan orang yang menangisi sedikit. begitu pula sedikit
warisan peninggalan nya."
( Hadist Qudsy Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah )

" Sesungguhnya mereka yang rindu kepada KU adalah orang orang yang ku bersihkan dari setiap
kekeruhan hati, KU peringatkan mereka untuk berhati hati menjaga diri, KU robek hati mereka satu koyakan sehingga mereka bisa melihat KU, Sesungguhnya hati mereka berada di dalam kekuasaan KU.
Maka KU letakkan di atas langit KU, Kemudian KU panggil para malaikat KU yang cerdik, jika
mereka berkumpul pasti bersujud kepada KU, Lalu AKU berfirman kepada para malaikat :
"Sesungguhnya KU panggil kalian tidak untuk menyembah KU, Namun AKU tunjukkan kepada
kalian semua hati orang orang yang rindu kepada KU. AKU bangga kepada kalian dan AKU bangga kepada orang orang yang rindu kepada KU. Hati mereka bercahaya di langit KU dan menimpa para malaikat KU seperti hal nya cahaya matahari menerangi bumi."
" Wahai Dawud....! Sesungguhnya AKU telah menciptakan hati bagi mereka yang rindu kepada
Keridhoan KU, AKU curahkan nikmat kepada nyaa dengan NUR wajah KU, KU ambil mereka agar
mendekati KU, KU jadikan tubuh mereka menjadi tempat penglihatan KU ke bumi, KU tempuh hati mereka
dengan jalan dimana dengan jalan itu dia dapat memandang KU, Sehingga bertambah terus setiap hari kerinduan nya kepada KU."
( Firman ALLAH SWT kepada nabi Dawud A.S )


SEMOGA KITA DAPAT MENMPUH JALAN MA'RIFATULLAH YANG DI RIDHAI - NYA
WASSALAM...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar