salam pembuka

Sabtu, 17 September 2011

Dibalik Kekuatan Do'a

 Abu Sa'id al-Kudri RA bernarasi bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW memasuki masjid dan menjumpai seorang Ansar yg bernama Abu Umamah. Rasulullah berkata: "Ya Abu Umamah, mengapa anda berada di Masjid diluar jam shalat?" Abu Umamah menjawab, "kegelisahan dan beban hutang menghantui saya." Rasulullah lalu bertanya: "Bukankah sudah aku ajarkan do'a yg jika engkau lafadzkan Allah akan menghilangkan kegelisahan dan beban hutangmu?" Dia kembali menjawab, "betul, ya Rasulullah". Rasulullah lalu bilang: "lafadkanlah do'a ketika engkau bangun dari tidurmu dipagi hari dan pada malam hari sebelum tidur:

'Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan,dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan penindasan manusia". Abu Umamah dikemudian hari menjawab: "saya telah melakukan yg Rasulullah ajarkan dan Allah menghilangkan kegelisahan dan beban hutangku". (Abu Dawud).

Abu Sa'id al-Kudri RA bernarasi bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW memasuki masjid dan menjumpai seorang Ansar yg bernama Abu Umamah.

Rasulullah berkata: "Ya Abu Umamah, mengapa anda berada di Masjid diluar jam shalat?" Abu Umamah menjawab, "kegelisahan dan beban hutang menghantui saya." Rasulullah lalu bertanya: "Bukankah sudah aku ajarkan do'a yg jika engkau lafadzkan Allah akan menghilangkan kegelisahan dan beban hutangmu?" Dia kembali menjawab, "betul, ya Rasulullah". Rasulullah lalu bilang: "lafadkanlah do'a ketika engkau bangun dari tidurmu dipagi hari dan pada malam hari sebelum tidur:

'Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan,dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan penindasan manusia". Abu Umamah dikemudian hari menjawab: "saya telah melakukan yg Rasulullah ajarkan dan Allah menghilangkan kegelisahan dan beban hutangku". (Abu Dawud).

Begitu nikmat dan khusyunya sebuah dialog diatas. Terlebih lagi dialog ini adalah terjadi antara Rasulullah SAW terhadap salah seorang sahabatnya. Tentulah banyak makna dan hikmah yang terkandung didalamnya, seperti misalnya: Ajakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (dengan datang ke masjid) ketika dalam keadaan risau; tarbiyah ukhuwah Islamiyah yang terjalin dengan baik dengan terciptanya suasana takaful, yaitu perasaan senasib dan sepenanggungan; semangat saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran; dan kekuatan sebuah do'a yang berpedoman pada hasbunallah wani'mal wakil.

Inti dari hadist diatas adalah mengajak kita untuk selalu berzikir secara khusyu dengan pemahaman yang dalam. Bahkan agar seimbang disunnahkan membacanya dua kali, pagi dan malam hari. Ini merupakan metoda tarbiyah ruhiyah yang sangat powerful jika dilakukan dengan kekaffahan yang tinggi, dan ditujukan bagi mereka yang mau berfikir.

Karena jika tidak, akan absurd dan sia-sialah do'a seseorang. Yaitu bagi sebagian yang hanya berdo'a tanpa ikhtiar dan seolah-olah berharap rejeki akan jatuh dari langit. Inilah focus point yang ingin disampaikan dari buletin Jum'at kali ini.

Dengan melafadzkan do'a diatas secara khusyu dipagi hari sebelum beraktifitas, seorang muslim seharusnyalah termotivasi untuk menjadi yang terbaik dalam kesehariannya, apapun kapasitasnya. Apakah ia seorang professional, pelajar, birokrat, dsb. Mari kita lihat motivasi-motivasi yang bisa ditimbulkan dari kekuatan sebuah do'a:

(1) Ia akan menghadapi hidup jauh dari kegelisahan dan kesedihan dengan berjuang melawan hawa nafsunya dan menjalani tuntunan ibadah secara benar. Dengan melawan hawa nafsu dan beribadah secara konsisten, ia menjadi lebih mantap menghadapi hari-harinya. Ia akan paham bahwa obat stress adalah dengan mendekatkan dirinya kepada al-Qur'an, maka al-Qur'an akan dijadikan pedoman dan rujukannya setiap sa'at. Ia akan menjadikan kata-kata "tawakal" dan "sabar" sebagai "words of the day".

(2) Ia akan mencoba menghindar dari perasaan lemah dan malas.

Berkreasi dan berproduktifitas akan menjadi orientasinya. Ia akan berusaha menjadi profesional yang tangguh ketika berbisnis, teratur dalam suatu urusan, dan pandai menjaga waktu dengan membuang jauh-jauh sifat malas. Ia akan berusaha menjaga stamina tubuhnya agar tetap sehat dan tidak lemah, tidak mudah sakit, tidak berdaya ketika beraktifitas. Ia sadar bahwa kemalasan akan timbul didalam tubuh yang lemah.

(3) Ia akan menjauhi sifat bakhil dan pengecut dengan menjadi muslim yang pemurah dan senang berzakat. Ia menjadi orang yang tidak akan takut miskin dengan berinfaq. Ia paham dengan hadist Rasulullah bahwa "sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."

(4) Ia akan selalu mencoba membebaskan dirinya dari segala beban hutang dan penindasan orang lain. Ia akan berhati-hati mengatur budgetnya sesuai dengan kondisi keuangan yang dimilikinya. Hidup sederhana menjadi pola hidupnya. Kemewahan dengan menumpuk hutang adalah sesuatu yang dijauhi. Mandiri merupakan kata kunci kesuksesan hidupnya karena seorang muslim tidaklah berarti harus miskin. Banyak ayat-ayat Al Qu'ran dan sunnah mengungkapkan betapa tinggi keutamaan mencari nafkah.

Ketika malam tiba, kita disunnahkan untuk melafadzkan kembali do'a tersebut dengan penuh ketawadhuan. Seorang muslim akan sadar dengan kekurangan dirinya ketika ia bertafakur. Ia sadar dirinya adalah al-insan yang mudah lalai, khilaf, dan mudah berbuat salah. Maka ia bermunajat memohon ampunan Allah serta mengharapkan petunjuk-Nya.

Dengan melafadzkan do'a pada pagi dan malam akan tercipta check-and-balance dan menjadikan do'a sebagai parameter kehidupan.

Betapa dahsyatnya kekuatan sebuah do'a dalam memotivasi diri menjadi profil muslim sejati jika dipahami dengan baik. Sebagai penutup, mari kita bersama-sama untuk terus menggali kekuatan-kekuatan do'a lainnya.

Semoga ayat dibawah dapat membangkitkan semangat kita semua. Amin!

Katakanlah: "samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?", sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS 39:9).
Mari kita selalu berdo'a Kepada Allah, dengan sebenar-benar nya Do'a.

Wallahu'alam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar